Wednesday, October 28, 2015

Indahnya Pemandangan Dan Pencarian Cinta di Situ Patenggang

Indahnya Pemandangan Dan Pencarian Cinta di Situ Patenggang

Patenggang Lake atau yang juga dikenal dengan nama Situ Patenggang atau Situ Patengan merupakan sebuah danau yang letaknya berada di kawasan objek wisata alam Ciwidey, Bandung Selatan. Situ ini sendiri berada di ketinggian kurang lebih 1600 meter di atas permukaan laut sehingga menawarkan pemandangan alam yang luar biasa indah. Sebagai sebuah objek wisata yang berada di dataran tinggi, pengunjung akan dapat dengan leluasa melihat indahnya hamparan kebun the yang terdapat di sekitarnya.

Luas Situ Patenggang sendiri sekitar 45.000 hektar dengan luas total cagar alamnya mencapai kurang lebih 123.077 hektar. Sejak bertahun – tahun lalu, danau ini merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Bandung, terutama Bandung Selatan. Mereka yang berkunjung ke Patenggang Lake kebanyakan adalah para wisatawan yang baru saja mengunjungi objek wisata Kawah Putih yang juga berada di wilayah Bandung Selatan. Jarak danau dengan objek wisata Kawah Putih sendiri cukup dekat, yakni hanya sekitar 7 km sehingga hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit perjalanan.

Seperti halnya danau – danau lain yang ada di Indonesia, Patenggang Lake atau Situ Patenggang juga memiliki legenda yang berkembang di masyarakat sekitar. Di lokasi wisata tersebut, pengelola memasang papan informasi yang bersisikan cerita asal usul Danau Patenggang. Berdasarkan informasi tersebut, diketahui bahwa nama Situ Patenggang diambil dari bahasa Sunda “pateangan-teangan” yang berarti saling mencari. Dikisahkan, sepasang muda – mudi yang merupakan putra Raja dan Putri titisan seorang dewi, yaitu Ki Santang dan Dewi Rengganis berpisah selama betahun – tahun. Padahal, cinta di antara keduanya sudah begitu mendalam sehingga sudah tidak dapat lagi dipisahkan. Karena adanya perasaan cinta tersebut, mereka melakukan berbagai macam cara agar dapat bertemu kembali. Pencarian keduanya akhirnya membuahkan hasil. Mereka bertemu di sebuah tempat yang kemudian dikenal dengan nama “Batu Cinta”

Saat keduanya bertemu, Dewi Rengganis meminta kepada Ki Santang untuk membuatkannya sebuah danau dan perahu yang akan mereka gunakan untuk berlayar. Konon, perahu tersebut berubah menjadi sebuah pulau berbentuk hati yang saat ini dikenal dengan nama Pulau Sasaka atau Pulau Asmara. Dari cerita tersebut, masyarakat sekitar kemudian mempercayai bahwa siapapun yang singgah di Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Sasaka akan mendapatkan cinta abadi seperti Dewi Rengganis dan Ki Santang.

Situ Patenggang sendiri letaknya berada di daerah Bandung Selatan yang berjarak kurang lebih 35 km dari pusat kita Bandung. Pengunjung yang hendak ke sana, bisa menggunakan angutan umum dari terminal Leuwipanjang menuju terminal Ciwidey. Dari sana, kemudian disambung dengan menggunakan angkutan pedesaan yang mengarah ke lokasi danau. Jika menggunakan kendaraan pribadi, jalur yang dapat dilalui adalah jalan Kopo – Soreang – Ciwidey kemudian Situ Patenggang atau Patengang Lake.

0 comments:

Post a Comment