Saturday, October 31, 2015

Tempat Di Indonesia Yang Sangat Cocok Untuk Menyaksikan Milky Way

9Tempat Terbaik di Indonesia Untuk Menyaksikan Milky Way. Assalamualaikum  trip-er, kali ini Mari NGEtrip akan membahas tempat-tempat di Indonesia yang sangat cocok untuk menikmati fenomena alam berupa Milky Way. Sudah pada tau belum apa itu Milky Way? Milky Way bila diterjemahkan ke dalam Bahas Indonesia artinya adalah Bima Sakti. Milky wayini adalah galaksi spiral yang memiliki 200-400 milyar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya. Di dalam galaksi Milky Way inilah terdapat sistem Tata Surya, yang di dalamnya terdapat planet Bumi. Galaksi Milky Wayini terlihat seperti pita kabut bercahaya putih yang membentang pada bola langit. Pita kabut atau “aura” cemerlang ini adalah kumpulan jutaan bintang dan juga sevolume besar debu dan gas yang terletak di bidang galaksi. Jika Kita ingin melihat Milky Way, waktu terbaik untuk melihatnya adalah di kisaran bulan April – Agustus, lebih tepatnya yaitu di musim kemarau. Di saat malam cerah, Milky Way dapat dilihat dengan mata telanjang gan . sebenarnya pemandangan Milky Way bias kita saksikan dari mana saja dengan catatan tempat tersebut harus minim atau bahkan tidak ada polusi cahaya. Itulah kenapa kita jarang dan bahkan hamper tidak bias menyaksikan si Milky dari daerah perkotaan.
Foto By: kaskus

Sehingga tempat-tempat yang cocok untuk menikmati Milky Wayadalah di daerah pegunungan, karena di daerah pegunungan hamper tidak ada polusi cahaya dan dapat memandang langit tanpa penghalang. Berikut beberapa tempat di Indonesia yang sangat cocok untuk menikmati Milky Way.

1. Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah

Foto By: kaskus

Tempat terbaik di Indonesia untuk menikmati Milky Way yang pertama adalah Dataran Tinggi Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah. Dalam dingin yang menyelimut, Kita bisa menyaksikan pesona ribuan bintang dalam bentangan langit di atas Telaga warna, Candi Arjuna, Gunung Prau, Dieng ataupun di Bukit Sikunir. Kita dapat menyaksikan Milky Way di Dataran Tinggi Dieng sekitar pukul 23.00 – 04.00.

2. Gunung Bromo, Jawa Timur

Foto By: kaskus

Tempat terbaik di Indonesia untuk menikmati Milky Way yang kedua adalah di Gunung Bromo Jawa Timur. Meskipun tempat ini sudah menjadi spot favorit oleh para wisatawan baik domestik maupun asing, namun pesona yang diberikan oleh alam Bromo tidak pernah habis. Bukan saja hanya dapat melihat sunrise, sunset, dan hamparan pasir luas bak Gurun Sahara, di Gunung Bromo kita pun dapat melihat fenomena Milky Way. Fenomena Milky Way di Gunung Bromo bahkan disebut-sebut sebagai salah satu yang terindah di dunia. (Baca Juga : Pesona Bromo, Negeri di Atas Awan)

3. Gunung Gede, Jawa Barat
Foto By: kaskus

Tempat terbaik di Indonesia untuk menikmati Milky Way yang ketiga adalah Gunung Gede di Jawa Barat. Gunung Gede berada di Taman Nasional Gede Pangrango dan terletak di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Di siang hari, suhu udara di Gunung Gede berkisar 18 derajat celcius sementara suhu puncak di malam hari bisa mencapai 5 derajat celcius . Untuk melihat Milky Way, berkemahlah di alun-alun Suryakencana yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. Sambil berkemah, Kita dapat menikmati langit malam yang dihiasi Milky Way.

4. Segara Anakan, NTB

 Foto By: kaskus
Tempat terbaik di Indonesia untuk menikmati Milky Way yang keempat adalah Segara Anakan di Nusa Tenggara Barat. Segara Anakan (artinya Anak Laut) adalah danau kawah Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Danau Segara Anakan adalah salah satu tempat terbaik untuk melihat Milky Way di Indonesia. Kita dapat berkemah di tepi Danau Segara Anakan dan menikmati indahnya fenomena Milky Way di malam hari.

5. Desa Wae Rebo, NTT

Foto By: kaskus

Tempat terbaik untuk melihat Milky Way di Indonesia yang berikutnya terletak di timur Indonesia. Sudah pernah mendengar nama Desa Wae Rebo? Desa Wae Rebo ini terletak di Kabupaten Manggarai, Kecamatan Satarmese Barat, Desa Satar Lenda. Di Desa Wae Rebo, Kita dapat menjumpai tujuh buat rumah kerucut Flores yang dinamakan Mbaru Niang. Walaupun di Desa Wae Rebo sudah ada listrik, namun Desa Wae Rebo masih cukup bersih dari polusi cahaya. Itulah sebabnya mengapa Milky Way dapat terlihat cukup jelas dari Desa Wae Rebo.

6. Pantai Gunung Kidul, Yogyakarta

Foto By: kaskus

Tempat terbaik untuk melihat Milky Way di Indonesia yang keenam adalah beberapa pantai di Gunung Kidul Yogyakarta (Baca: 16 Pantai IndahDi Gunung Kidul). Tak harus mendaki gunung untuk dapat melihat Milky Way. Di pantai-pantai di Gunung Kidul pun Kitaa dapat melihat Milky Way. Sebut aja di Pantai Krakal, Pantai Kukup, dan Pantai Drini. Bagi Agan/ Sista yang nggak doyan mendaki gunung namun tetap ingin melihat Milky Way, pantai-pantai di Gunung Kidul ini dapat menjadi opsi terbaik.

7. Pulau Kepa, Alor, NTT

Foto By: kaskus

Tempat terbaik untuk melihat Milky Way di Indonesia yang ketujuh adalah Pulau Kepa, Alor , NTT. Nusa Tenggara Timur memang surganya Milky Way. Selain di Desa Wae Rebo, Kita juga dapat melihat Milky Way di Pulau Kepa, Alor. Pulau Kepa ini memiliki pantai berpasir putih dengan laut biru jernih yang menyimpan keindahan terumbu karang. Di malam hari, Kita dapat melihat kelap-kelip biru ratusan plankton di lautan. Keindahan kelap-kelip biru plankton itu bersanding dengan jutaan kerlip bintang dari Milky Way di langit malam. Dijamin Kita akan betah melihatnya semalaman.

8. Ranu Kumbolo, Gunung Semeru

Foto By: kaskus

Tempat terbaik untuk melihat Milky Way di Indonesia yang kedelapan adalah di Ranu Kumbolo, Gunung Semeru. Ranu Kumbolo adalah danau air tawar yang terletak di Pegunungan Tengger, di kaki Gunung Semeru. Danau Ranu Kumbolo ini menjadi tempat transit bagi para pendaki dalam perjuangan mereka menaklukkan puncak Mahameru. Para pendaki dapat mendirikan tenda di dekat Danau Ranu Kumbolo dan di malam hari, mereka akan menyaksikan gugusan bintang Milky Way.

9. Tanjung Papuma

Foto By: kaskus

Tempat terbaik untuk melihat Milky Way di Indonesia yang terakhir adalah di Tanjung Papuma, Jember. Tanjung Papuma terletak di Kecamatan Wuluhan, 45 km arah selatan Kota Jember. Tanjung Papuma ini memiliki keindahan pantai nan eksotis. Pantainya berpasir putih, dengan batu-batu karang besar dan sebuah pulau karang di tengah laut yang dinamai Pulau Kodok. Papuma sendiri merupakan akronim dari Pasir Putih Malikan. Di pantai ini memang terdapat batu-batu malikan yang dapat mengeluarkan bunyi serupa musik saat terkena ombak. Tanjung Papuma ini menjadi salah satu tempat terbaik di Indonesia untuk melihat Milky Way.

Itulah tempat-tempat di Indonesia yang sangat cocok untuk menikmati Milky Way, mungkin masih banyak sebenarnya tempat-tempat di Indonesia yang belum sempat terekspos. Indonesia memang kaya akan keindahan alamnya, sudah sewajarnya kita untuk bangga dan menjaga keindahan itu.

Mungkin pada kesempatan berikutnya Mari NGEtrip akan coba berbagi tips tentang bagaimana memotret Milky Way agar hasilnya terlihat keren. Sekian dulu tulisan mengenai tempat terbaik di Indonesia untuk menikmati Milky Way. Mari NGEtrip dan terus lestarikan keindahan alam dan wisata Indonesia.

Sumber : Kaskus

Friday, October 30, 2015

Alternatif Liburan Ke Coban Talun, Malang



Coban Talun, Malang. Assalamualaikum trip-er, akhir pecan ini sudah ada rencana mau NGEtrip kemana?hehe kalau belum ada silakan baca-baca posting di www.maringetrip.com deh untuk referensi tempat wisata yang asyik. Atau bias simak tulisan ini samapai selesai, siapa tau bias jadi alternatife liburan kalian semua. Kali ini Mari NGEtrip akan membahas tempat wisata yang ada di Malang, yaitu Air Terjun Coban Talun.

 Foto By : Deni

 Coban Talun  berada di kawasan wisata Bumi Perkemahan Coban Talun di lereng barat Gunung Arjuna - Welirang. Tepatnya terletak di Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Propinsi Jawa Timur. Peta dan Koordinat Air Terjun Coban talun adalah  GPS: 7° 48' 17.21" S  112° 31' 0.95" E. Coban ini memiliki ketinggian sekitar 75 meter dengan diameter kurang lebih 15 meter. Lokasi menuju Coban Talun Jaraknya kurang lebih 15 km dari kota malang. Untuk menuju lokasi Coban Talun ini dari alun-alun Kota Batu dengan mengambil arah ke Selecta - Cangar. Atau jika dari Surabaya dapat langsung mengambil jalur Cangar melalui Trawas. Disarankan untuk tidak melalui jalur ini pada malam hari karena tidak terdapat lampu penerangan jalan serta kondisi jalan yang berliku-liku dengan turunan curam. Bagi yang menggunakan kendaraan umum dapat mengunakan angkot jurusan sesuai dengan tujuan ke Selecta, yakni menggunakan Angkot berwarna biru dengan code AL (Arjosari-Landungsari) atau ADL (Arjosari-Dinoyo-Landungsari) dengan biaya sebesar Rp 3.000,- turun di Terminal Landungsari. Dari Landungsari, wisatawan melanjutkan perjalanan dengan Angkot berwarna Pink atau Ungu tujuan ke Terminal Batu dengan biaya sebesar Rp 4.000,- . Sesampainya di Terminal Batu, wisatawan lalu melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Angkot berwarna Orange tujuan Selecta-Coban Talun dengan biaya sebesar Rp 4.000,-. Nah, dengan menggunakan Angkot ini, wisatawan langsung akan diturunkan di pintu masuk lokasi wisata Coban Talun.
 
 
Foto By : Deni 
 
Kondisi jalan menunju lokasi Coban Talun sudah bukan berupa aspal mulus, melainkan jalan berbatu namun  masih cukup aman untuk dilewati kendaraan roda empat bergardan rendah. Setelah sampai di gerbang lokasi kendaraan bisa diparkirkan di berbagai sudut areal parkir yang beralaskan rumput. Selanjutnya setelah melewati gerbang lokasi wisata, kondisi jalan berganti menjadi jalan setapak yang memiliki kemiringan yang cukup tinggi berupa tanah yang sempit, licin dan curam. Sementara di kiri kanan jalan setapak sepanjang 2 km itu dikelilingi dengan jurang. Sesekali harus berpegangan dahan dan rumput liar yang merimbuni jalanan setapak. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 30-60 menit perjalanan. Memang sudah dipasang tanda oleh pengelola namun trek yang sedikit berlumpur dan jalan yang cukup menurun akan menyulitkan para wisatawan sekalian. Jadi, tetap diperlukan kehati-hatian dan tenaga ekstra untuk dapat mencapai air terjun Coban Talun tersebut.

 
Foto By : Deni 
 
Di sepertiga jalan menuju lokasi wisata, ada dua jalan yang bercabang. Jalan sebelah kanan adalah jalan menuju air terjun Coban Talun di bagian atas sedangkan jika wisatawan tetap mengikuti arah jalan tersebut maka akan berada di bagian bawah aliran sungai dari air terjun tersebut. Meskipun demikian kedua jalan tersebut akan memberikan keindahan air terjun setinggu kurang lebih 75 meter. Keindahan lain dari air terjun ini adalah terdapatnya batua-batuan pegunungan yang sangat besar yang tentunya menambah keeksotikan air terjun Coban Taun ini.

 
Foto By : Deni 
 
Untuk tiket masuk di Coban Talun  adalah Rp 5000 per orang dan tiket parkir Rp 2000 (untuk roda dua) dan Rp 4000 (untuk roda empat).  Dan karena Kawasan Coban Talun sudah dikelola oleh pemerintah kota Batu, maka di sini sudah dapat dijumpai berbagai fasilitas umum yang berhubungan dengan kegiatan alam, seperti kamar mandi, WC, air bersih, persewaan tenda, kayu bakar, lampu minyak, generator, dan perlengkapan lain. Di sini juga banyak terdapat warung makan yang berjejer rapi di pintu masuk bumi perkemahan, warung cinderamata dan oleh-oleh, tanaman hias, tanaman buah khas Batu seperti apel dan stroberi, serta sayuran.

 
Foto By : Deni 
 
Gimana, trip-er sekalian sudah ada pandangan mau NGEtrip kemana pecan ini? Kemana aja yang penting tetap jaga keindahan wisata dan alam Indonesia ya.. Mari NGEtrip.

Kota Baru Parahyangan, Objek Wisata Baru di Bandung Barat


Kota Baru Parahyangan adalah sebuah objek wisata ilmu pengetahuan yang terletak di daerah Padalarang. Objek wisata yang saat ini sangat popular ini cukup mudah dikenal karena arsitektur dan warna bangunannya cukup mencolok. Untuk dapat mencapai atau berkunjung ke tempat tersebut, wisatawan hanya harus menyusuri jalan tol Padalarang. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk bisa sampai ke sana. Di sana, pengunjung akan disuguhi berbagai pengalaman menarik seputar ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Secara umum, Kota Baru Parahyangan mengemban tiga misi utama yakni Misi pendidikan, penggalian budaya Sunda dan misi kompetisi global. Di sana, pengunjung akan dapat menemukan sebuah tempat bersantap yang menawarkan suasana etnik di alam terbuka yang dipadukan dengan berbagai fasilitas modern. Total, ada 9 restoran dan 6 kafe yang menjajakan beraneka jenis kuliner, mulai dari menu makanan tradisional hingga modern. Dilengkapi pula dengan arena bermain anak – anak lengkap dengan berbagai jenis mainan. Terdapat pula sebuah Plaza Utama yang kerap digunakan untuk menggelar acara music dan pentas tari, yang dapat dinikmati sembari bersantap. 

Namun, yang merupakan identitas Kota Baru Parahyangan adalah Sundial atau jam matahari. Berupa sebuah gedung, sundial ini berfungsi sebagai jam matahari baik horizontal maupun vertical. Jam matahari ini diklaim sebagai yang pertama dan merupakan yang terbesar di dunia karena memiliki ketinggian tidak kurang dari 20 meter. Diresmikan oleh Menteri Riset dan Teknologi, gedung ini dimanfaatkan sebagai Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau PUSPA IPTEK. Di dalam gedung, dapat ditemukan beragam jenis permainan interaktif dan edukatif yang dapat dimainkan oleh semua usia. Jam operasional Sundial ini dimulai pada hari Selasa hingga Minggu dari pukul 08.30 hingga 16.30. 

Sundial atau yang dalam bahasa Indonesia disebut jam matahari adalah alat penunjuk waktu. Jam matahari sendiri ada beberapa jenis, yakni horizontal, vertical, meridian dan ekuatorial. Sundial yang terdapat di Bandung ini adalah yang pertama di tanah air yang berfungsi secara horizontal maupun vertical. Bahkan, Museum Rekor Indonesia atau MURI menganugerahkan penghargaan sebagai Sundial Terbesar di Indonesia pada bulan Mei tahun 2002. 

Selain itu, jam matahari atau sundial ini juga merupakan sundial terintegrasi vertical dan horizontal terbesar di dunia. Jam matahari ini menunjukkan waktu jam serta bulan dari Januari hingga Desember. Di dalamnya, terdapat museum IPTEK yang dimanfaatkan sebagai tempat peragaan sains. Pada hari libur atau musim liburan sekolah, sundial atau jam matahari ini biasanya ramai akan pengunjung, terutama pelajar, mahasiswa dan keluarga. Tidak sedikit pengunjung yang berasal dari luar kota. Jadi, jika Anda sedang singgah di Bandung, sempatkanlah mengunjungi Kota Baru Parahyangan untuk belajar lebih dalam tentang ilmu pengetahuan.

Thursday, October 29, 2015

Keindahan Coban Kembar Watu Ondo, Mojokerto



Coban Kembar Watu Ondo, Mojokerto. Assalamualaikum trip­-er, Mari NGEtrip kali ini akan membahas tentang salah satu tempat wisata yang ada di Mojokerto. Kalau sebelumnya Mari NGEtrip juga sudah membahas tempat wisata di Mojokerto juga yaitu Coban Canggu ( Baca : Air Terjun Coban Canggu, Mojokerto ) sekarang yang akan kita review berupa air terjun juga yaitu Air Terjun Coban Kembar Watu Ondo.

 Foto By : Deni

Coban Watu Ondo atau dengan nama lain Coban Kembar berada di dalam kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Raden Soerjo di bawah lereng Gunung Welirang yang berbatasan antara Mojokerto dan kota Batu. Dinamakan Coban Kembar Watu Ondo karena jalan menuju air terjun sudah berupa anak tangga yang terbuat dari susunan batu-batu. Dalam bahasa jawa Watu berarti Batu, sedangkan Ondo berarti Tangga. Sedangkan dinamakan Coban Kembar karena di lokasi ini terdapat dua air terjun yang saling berhadapan namun dengan ketinggian yang berbeda.  Disebelah kanan ketinggian air mencapai 15 m dengan karakteristik air terjun berundak dengan kemiringan sekitar 75 derajat, sedangkan di sebelah kiri mencapai ketinggian kurang lebih 69 m dengan karakteristrik air terjun yang langsung jatuh ke bawah.  Kedua air terjun ini berasal dari sumber mata air yang berbeda.  Dan selanjutnya alirannya bertemu di satu telaga kecil dan cukup dangkal.

  
Foto By : Deni 
Coban Kembar Watu Ondo sendiri tepatnya terletak di di Dusun sendi, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Propinsi Jawa Timur. Rute untuk mencapai Air Terjun Coban Kembar Watu Ondo ini ada dua cara, yaitu lewat Malang (Batu) dan lewat Mojokerto (Pacet).  Bila lewat Mojokerto dari Pacet arahkan kendaraan ke arah Batu, ikuti jalan tersebut hingga ditemui papan nama Air Terjun Watu Ondo yang berada di sisi kiri jalan.  Kondisi jalan lewat jalur ini nanjak terus hingga tiba di pintu masuk. Sedangkan bila dari Malang, dari kota wisata Batu ambil arah ke Selecta atau ke arah desa Bumiaji.  Sesampainya di pertigaan Selecta ambil jalan yang lurus ke arah Cangar dan masuk ke kawasan Tahura.  Selepas dari kawasan ini kondisi jalan terus turun dengan belokan-belokan tajam.  Terus ikuti jalan ini hingga ditemui dua jembatan kembar.  Tak jauh dari jembatan ini di sisi kanan jalan  akan di temui tanda papan nama air terjun tersebut.
 
 Foto By : Deni

Setal sampai di areal parker, selanjutnya perjalanan diterusakan dengan berjalan kaki sekitar 200 m melewati jalan setapak menurun dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Oleh petugas jalan setapak ini sudah disusun dari tumpukan batu seperti  tangga sehingga memudahkan pengunjung untuk mencapai coban.  Tidak hanya itu, di tengah perjalanan menuruni tangga juga disediakan bangku dari kayu untuk pengunjung yang lelah ketika menaiki tangga dan ingin menikmati pemandangan coban dari tempat yang lebih tinggi.

 
 Foto By : Deni

Air Terjun Coban Kembar Watu Ondo berjarak 8 km dari Kecamatan  Pacet atau 3 km arah barat dari pintu masuk Pemandian Air Panas Cangar.  Keberadaan objek wisata ini terletak  di dekat perbatasan wilayah Malang dan Mojokerto. Sekitar 200 m dari jalan raya Pacet - Mojokerto.  Kondisi jalan menuju kesana sudah berupa aspal mulus dan dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat, akan tetapi dengan medan menanjak dan berkelak kelok. Karena lokasinya yang masih berada di daerah pegunungan maka suasana di Coban Kembar Watu Ondo ini sangat sejuk bahkan bias dibilang dingin. Untuk tiket masuk ke Coban Kembar Watu Ondo ini adalah sekitar Rp 2500 per orang atau Rp 8000 (termasuk biaya parkir). 

 
 Foto By : Deni

Sebenarnya masih ada objek yang menarik lagi terletak di bawah aliran Coban Kembar ini yang bernama Coban Teyeng (bahasa Jawa berarti berkarat).  Coban ini katanya berundak-undak dan lebih hebohnya lagi, airnya berwarna kuning seperti air berkarat.   Sayangnya, jalur kesana masih belum bisa ditempuh lewat jalur darat. Jalur kesana hanya bisa dengan menyisir sungai. Mungkin apabila tempat itu bias dikelola dengan baik akan menjadi tujuan wisata yang recommended untuk di kunjungi di Kota Mojokerto. Sekian review singkat mengenai Coban Kembar Watu Ondo. Mari NGEtrip dan terus lestarikan keindahan alam dan wisata Indonesia.

Liburan Leyeh-leyeh di Via Renata Cimacan Puncak Cianjur Jawa Barat

Seperti biasanya, saat ini gw memang gak bisa liburan jauh dan lama-lama dikarenakan gapunya banyak hari libur, sabtu masih masuk gawe ya jadi alternatifnya adalah dengan memanfaatkan waktu libur sehari kantor untuk sejenak melepas kepenatan untuk liburan dan merefresh kejenuhan yang selama ini dirasakan dikantor. Beruntung teman satu divisi di kantor juga orangnya doyan jalan jadi bisa diajak buat mabur dikala akhir pekan. Meski sebenarnya gaya liburan mereka sama gw beda tapi tak apalah gw ikutin aja gaya mereka.

via renata puncak

Haha gaya leyeh-leyeh dan ekslusif.


Memang sih, ada perbedaan yang jauh kalo maen antara komunitas backapcker sama temen-temen kantor, jauhh bedanya. Yang kalo biasanya gw tidur ngemper, makan nyari pinggiran jalan. Kalo ama temen kantor beda, tidur kudu nyaman, transport kudu enak, makanan juga di café maupun restaurant. Tapi ya belajar menyesuaikan dengan gaya hidup orang kaya. Jadi gw kalo ada rejeki enak juga liburan ekslusif kaya gitu ;d

Balik gawe, hari sabtu kita langsung prepare buat jalan, gaperlu banyak bawaan. Cukup bawa 2 setel baju saja udah memadai buat liburan selama 2 hari.

Seperti biasa, jalanan puncak memang gak bisa diprediksi, kadang lancar kadang tersendat kadang stuck gak bergerak. Bisa dibilang jalur puncak itu jalur jahanam, gak tentu kita pergi jam berapapun macet selalu. gatau kenapa orang-orang pada demen amat pergi ke sana ampe bejubel kendaraan.

Sekitar jam 23.00 lebihan dikit kita sampe di Via Renata yang sudah kita booking sebelumnya. Sebuah villa yang lumayan bersih dan nyaman buat liburan keluarga, ada banyak fasilitas mulai dari ballroom, lapangan badminton, kolam renang, café maupun taman outbond ya enak lah buat leyeh-leyeh.

Memang dasar tukang makan, bawaannya laper mulu. Jam 12 maleman kita memutuskan buat makan sate maranggi Sari Asih yang melegenda di Cianjur, dia buka 24 jam nonstop jadi kalo kalian sesekali ke Cipanas boleh coba sensasi makan sate maranggi di Sari Asih Cipanas. Kebetulan di sampingnya ada indomaret jadi sekalian beli perlengkapan yang kurang.

Udah kenyang makan kami langsung balik ke villa sambil nunggu rombongan lain yang pada nyusul. Karena gw udh tepar gakuat jadi milih tidur duluan setelah dicekokin sama tolak angin. Maklum badan udah mulai renta dan agak sedikit manja.

Ini Toh Yang Namanya Liburan ?

Hihi suasana dimari enak banget buat tiduran, udara yang adem, suasana yang tenang kasur yang empuk, ah manja banget dah liburannya pokoknya. Tapi ya udah biasa bangun pagi jadi gabisa tidur deh, yaudah akhirnya gw milih jalan-jalan keliling villa sambil olah raga dan ngambil beberapa gambar dan ngobrol ama resepsionisnya.

Wednesday, October 28, 2015

Melihat Berbagai Peninggalan Bersejarah di Sri Baduga Museum


Sri Baduga Museum adalah salah satu destinasi wisata di kota Bandung yang merupakan favorit pelajar dan mahasiswa. Selain merupakan objek wisata yang kaya akan cerita sejarah, museum ini juga memiliki nilai pendidikan yang sangat bermanfaat. Museum Sri Baduga yang ada di Jl Lingkar Selatan, Bandung, Jawa Barat, berdiri pada tahun 1974 yang kemudian diresmikan pada tanggal 5 Juni 1980. Acara peresmian museum ini dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia saat itu, yakni Dr. Daud Joesoef didampingi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I propinsi Jawa barat H. Aang Kunaefi. Letak museum ini tidak jauh dari monument bersejarah, Monumen Bandung Lautan Api.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Jawa Barat, termasuk Bandung sangat kaya akan peninggalan bersejarah dan kebudayaan. Banyak di antara peninggalan – peninggalan tersebut sudah sangat jarang ditemukan bahkan mungkin sudah punah. Sri Baduga Museum di Bandung ini menjadi salah satu tempat di mana masyarakat luas dapat melihat beragam peninggalan bersejarah Jawa Barat yang mungkin saat ini sudah sangat sulit untuk ditemukan di tengah masyarakat. Oleh sebab itu pula, museum ini acap kali dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa yang ingin mengetahui lebih jauh tentang budaya Jawa Barat yang begitu disegani. 

Peninggalan budaya yang tersimpan di Sri Baduga Museum sangatlah banyak, tepatnya berjumlah 5893 koleksi yang terdiri atas:

  • Koleksi Biologika yang berisi segala benda berkaitan dengan ilmu biologi.
  • Koleksi Geologika/geografika yang berisi segala hal yang berkaitan dengan bebatuan, fosil, mineral dan sebagainya.
  • Koleksi Etnografika yang berisikan koleksi yang berkaitan dengan identitas suatu etnis.
  • Koleksi Arkeologika yang berisikan segala benda peninggalan jaman purba hingga saat pengaruh Barat masuk ke Indonesia.
  • Koleksi Historika yang berisi segala benda peninggalan bersejarah dari jaman masuknya pengaruh Barat hingga saat ini yang berkenaan dengan suatu peristiwa penting dan organisasi masyarakat.
  • Koleksi Numismatika/Heraldika yang berisikan koleksi mata uang yang sah, lambing, tanda jasa dan tanda pangkat resmi termasuk stempel.
  • Koleksi Filologika yang bersikan koleksi naskah kuno.
  • Koleksi Keramologika yang berisi benda pecah belah dari tanah liat atau keramik.
  • Koleksi Senirupa yang berisi berbagai lukisan dua maupun tiga dimensi.
  • Koleksi Teknologika yang berisi koleksi berbau teknologi, mulai dari yang tradisional hingga modern.


Selain beragam koleksi, museum Sri Baduga juga memiliki ruang perpustakaan, ruang auditorium, ruang pameran khusus serta ruang seminar. Harga tiket masuk museum terbilang sangat murah, yakni hanya Rp 2500 per orang. Jadi, sangat disayangkan apabila Anda tidak menyempatkan diri untuk berkunjung ke Sri Baduga Museum saat berkunjung ke kota Bandung.

Indahnya Pemandangan Dan Pencarian Cinta di Situ Patenggang

Indahnya Pemandangan Dan Pencarian Cinta di Situ Patenggang

Patenggang Lake atau yang juga dikenal dengan nama Situ Patenggang atau Situ Patengan merupakan sebuah danau yang letaknya berada di kawasan objek wisata alam Ciwidey, Bandung Selatan. Situ ini sendiri berada di ketinggian kurang lebih 1600 meter di atas permukaan laut sehingga menawarkan pemandangan alam yang luar biasa indah. Sebagai sebuah objek wisata yang berada di dataran tinggi, pengunjung akan dapat dengan leluasa melihat indahnya hamparan kebun the yang terdapat di sekitarnya.

Luas Situ Patenggang sendiri sekitar 45.000 hektar dengan luas total cagar alamnya mencapai kurang lebih 123.077 hektar. Sejak bertahun – tahun lalu, danau ini merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Bandung, terutama Bandung Selatan. Mereka yang berkunjung ke Patenggang Lake kebanyakan adalah para wisatawan yang baru saja mengunjungi objek wisata Kawah Putih yang juga berada di wilayah Bandung Selatan. Jarak danau dengan objek wisata Kawah Putih sendiri cukup dekat, yakni hanya sekitar 7 km sehingga hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit perjalanan.

Seperti halnya danau – danau lain yang ada di Indonesia, Patenggang Lake atau Situ Patenggang juga memiliki legenda yang berkembang di masyarakat sekitar. Di lokasi wisata tersebut, pengelola memasang papan informasi yang bersisikan cerita asal usul Danau Patenggang. Berdasarkan informasi tersebut, diketahui bahwa nama Situ Patenggang diambil dari bahasa Sunda “pateangan-teangan” yang berarti saling mencari. Dikisahkan, sepasang muda – mudi yang merupakan putra Raja dan Putri titisan seorang dewi, yaitu Ki Santang dan Dewi Rengganis berpisah selama betahun – tahun. Padahal, cinta di antara keduanya sudah begitu mendalam sehingga sudah tidak dapat lagi dipisahkan. Karena adanya perasaan cinta tersebut, mereka melakukan berbagai macam cara agar dapat bertemu kembali. Pencarian keduanya akhirnya membuahkan hasil. Mereka bertemu di sebuah tempat yang kemudian dikenal dengan nama “Batu Cinta”

Saat keduanya bertemu, Dewi Rengganis meminta kepada Ki Santang untuk membuatkannya sebuah danau dan perahu yang akan mereka gunakan untuk berlayar. Konon, perahu tersebut berubah menjadi sebuah pulau berbentuk hati yang saat ini dikenal dengan nama Pulau Sasaka atau Pulau Asmara. Dari cerita tersebut, masyarakat sekitar kemudian mempercayai bahwa siapapun yang singgah di Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Sasaka akan mendapatkan cinta abadi seperti Dewi Rengganis dan Ki Santang.

Situ Patenggang sendiri letaknya berada di daerah Bandung Selatan yang berjarak kurang lebih 35 km dari pusat kita Bandung. Pengunjung yang hendak ke sana, bisa menggunakan angutan umum dari terminal Leuwipanjang menuju terminal Ciwidey. Dari sana, kemudian disambung dengan menggunakan angkutan pedesaan yang mengarah ke lokasi danau. Jika menggunakan kendaraan pribadi, jalur yang dapat dilalui adalah jalan Kopo – Soreang – Ciwidey kemudian Situ Patenggang atau Patengang Lake.

Pulau Panjang nan Eksotis

Pulau Panjang nan Eksotis. Assalamualaikum trip-er , Mari NGEtrip ke Aceh. Ini kali pertama Mari NGEtrip akan membahas tempat wisata di Aceh yang sangat eksotis. Aceh, daerah yang sempat terkena musibah gelombang tsunami beberapa tahun lalu ternyata memiliki banyak potensi wisata alam yang indah. Salah satu tempat wisata indah di Aceh adalah Pulau Panjang. Berawal dari salah satu postingan teman di instagram tentang Pulau Panjang saya jadi tertarik untuk mencari tahu tentang Pulau Panjang dan berharap suatu saat nanti bisa ke sana hehe.

Foto By : Setiawanleung

Pulau Panjang ini terletak di Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil, Aceh. Alam Aceh Singkil yang begitu menakjubkan dan mempesona belum dapat di manfaatkan secara maksimal, banyak sekali potensi wisata yang selama ini terpendam, diantaranya adalah wisata bahari yang saat ini sudah mulai dikembangkan. Salah satu potensi yang dapat dikembangkan sebagai lokasi Wisata Bahari adalah Pulau Banyak. Dinamakan Pulau Banyak karena konon memang banyak sekali pulau-pulau di daerah ini. Sebagai daerah kepulauan, Pulau Banyak selain   memiliki laut yang cukup luas juga pantai yang sangat panjang dan indah, pantai Pulau Banyak tidak kalah dengan Bali. Pasir putihnya lebih lembut dari Legian Bali, lambaian daun- daun kelapa yang rindang semakin memperindah suasana tamasya dengan pemandangan alam pantai tropis.

Foto By : Setiawanleung

Pulau Panjang merupakan salah satu pulau di Kecamatan Pulau Banyak, pelabuhannya sendiri ada di Pulau Balai. Untuk menuju Pulau Panjang kita bisa menyeberang dari pelabuhan Aceh Singkil sekitar 3 jam ke Pulau Balai. Berhubung Pulau Balai sebagai tempat pemberhentian di Kecamatan Pulau Banyak, kemudian perjalanan akan dilanjutkan dengan naik kapal nelayan menuju Pulau Panjang yang dapat ditempuh sekitar 1,5 jam dari Pulau Balai. Tentunya perjalanan yang lumayan melelahkan untuk menuju Pulau Panjang. Namun itu mungkin tidak akan terlalu berasa sebab sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan laut yang sangat indah, apalagi ketika sudah tiba di Pulau Panjang yang tentunya pemandangannya sangat indah. Terutama pemandangan laut dengan air yang sangat jernih ditambah hampar pasir putih yang sangat mempesona.


Foto By : Setiawanleung

Sebenarnya di Kecamatan Pulau Banyak ini masih banyak sekali tempat wisata yang keren. Mungkin lain kesempatan Mari NGEtrip bisa membahas lebih detail tentang keindahan di Pulau Banyak ini. Sekian dulu pembahasannya tentang wisata Pulau Panjang di Kecamatan Pulau Banyak Kabupaten Aceh Singkil. Mari NGEtrip dan terus lestarikan keindahan alam dan wisata Indonesia.

Foto By : Setiawanleung

Monday, October 26, 2015

Menikmati Hijaunya Kawah Tangkuban Perahu

Menikmati Hijaunya Kawah Tangkuban Perahu

Konon menurut legenda, Tangkuban Perahu adalah benar-benar perahu yang ditendang Sangkuriang karena marah tidak mampu membuat perahu dalam satu malam. Sangkuriang membuat perahu karena disuruh oleh ibu yang tidak dikenalnya, oleh ibu yang dicintainya. Begitulah legenda bercerita kepada kita. Perahu tersebut berubah menjadi gunung yang namanya sekarang dikenal sebagai tempat wisata di Bandung. Rasanya tidak ada orang yang mengenal nama gunung tersebut. Menjulang tinggi di ketinggian 2.084 meter, gunung tersebut terletak di sebelah utara Kota Bandung. Hamparan kebun the tersebar di sekelilingnya, yang kemudian diimbuhi oleh rimbun pohon pinus. Datang ke Bandung rasanya tidak mungkin lengkap tanpa mengunjungi gunung tersebut. 

Orang bisa mencapai gunung Tangkuban Perahu dengan mudah, entah menggunakan sepeda motor, angkutan umum, maupun mobil. Gunung tersebut terletak di Cikole Lembang, yang bisa ditempuh dari Bandung sejauh tujuh kilometer. Dari pusat kota ambilah angkutan umum tujuan Lembang. Sesampainya di sana Anda bisa melanjutkan perjalanan sejauh tujuh kilometer lagi ke arah Subang. Di perbatasan antara Subang dan Bandung, tepatnya di pertigaan Cikole lah gunung tersebut bisa dilihat. Suasana hawa alam yang dingin, dikelilingi oleh hutan Pinus, membuat gunung tersebut mudah disukai siapa pun yang mengunjunginya. Anda bisa berdiam diri selama beberapa hari di sana, menghabiskan waktu bersama keluarga maupun orang tercinta. Orang yang sudah sampai di pertigaan Cikole mesti menghabiskan waktu beberapa lama sebelum sampai ke kawasan gunung. Dalam perjalanan menuju gunung dari pertigaan Cikole orang akan dengan mudah menikmati desiran angin bercampur bau belerang. 

Dari pertigaan Cikole menuju kawasan gunung juga kita akan dengan mudah menemukan deretan warungd an toko yang menjual makanan khas serta oleh-oleh. Jika tubuh merasa kedinginan, ada baiknya berhenti sejenak untuk menikmati semangkuk mie rebus. Namun jangan sampai terbuai lupa akan tujuan, sebab kawasan kawah gunung tersebut akan ditutup ketika sore tiba. Jadi sebaiknya Anda tiba di kawasan gunung sebelum senja datang. Kawasan kawah gunung itu merupakan tempat asyik di mana orang bisa mengambil foto indah sambil sesekali mencium bau belerang yang terbawa angin. Setidaknya sampai jam 7 malam orang bisa menikmati keindahan kawah gunung tersebut. Artinya jika kebetulan di sana Anda bisa menikmati keindahannya. 

Jangan lupa bahwa Anda masih bisa menikmati hamparan kebun teh di sekitar kawasan gunung. Di sekitar kebun teh itulah terdapat banyak warung di mana Anda bisa bercengkrama bersama dengan keluarga atau teman dekat. Akhir kata, Tangkuban Perahu menawarkan pemandangan menakjubkan, kendati kawasan sekitar terkesan tidak tertata dengan baik oleh karena banyak warung-warung yang berdiri di pinggir jalan kawah. 

Air Terjun Coban Jahe, Malang

Air Terjun Coban Jahe, Malang. Assalamualaikum trip­-er, Mari NGEtrip ke Malang, ya Malang memang salah satu Kota di Jawa Timur yang memiliki banyak destinasi wisata alam seperti air terjun, pantai dan gunung. Pada artikel-artikel sebelumnya juga sudah kita bahas beberapa wisata di Malang. Kali ini Mari NGEtrip akan coba mengulas sedikit tentang salah satu air terjun yang ada di Malang, namanya adalah Air Terjun Coban Jahe.

Foto By : Deni

Apakah di Air Terjun Coban Jahe banyak tumbuhan jahe sehingga air terjun ini diberi nama Coban Jahe? Ternyata tidak. Alasan kenapa air terjun ini bernama Coban Jahe adalah sebenarnya diambil dari Bahasa Jawa ‘Pejahe’ yang berarti meninggal dunia.  Nama itu muncul, setelah sekitar satu regu tentara (yang sekarang bernama TNI) di bawah komando Ali Murtopo melakukan perlawanan terhadap pemerintah Belanda. Mereka gugur dibombardir Belanda di daerah tersebut saat akan melanjutkan perjalanan ke Lumajang. Kejadian tersebut berlangsung sekitar tahun 1947.  Seiring bergantinya waktu, nama ‘Pejahe’ pun lama-kelamaan berganti Jahe. Begitu juga nama makam, mereka yang dikebumikan pun dibuatkan tempat peristirahatan terakhir bernama Makam Pahlawan Kali Jahe. Keberadaan Makam Pahlawan Kali Jahe sendiri, bisa dijumpai sekitar 50 meter, tatkala sebelum pintu masuk Coban Jahe. Itulah sejarah dinamakannya Coban Jahe.

Foto By : Deni

Air Terjun Coban Jahe sendiri terletak di Dusun Begawan, Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Peta dan Koordinat GPS untuk Coban Jahe adalah: 7° 58' 19.91" S  113° 6' 54.84" E  . Coban jahe atau juga dikenal sebagai Air Terjun Begawan memiliki ketinggian sekitar 45 m dengan batu-batu cadas berukuran raksasa di dinding dan kolam kecil di bawahnya.  Air terjun ini masuk dalam kawasan Perhutani Unit II RPH Sukopuro-Jabung sekitar 23Km arah timur dari Kota Malang.

Foto By : Deni 

Rute jalan menuju Air Terjun Coban Jahe, jika dari kota Malang patokannya setelah melewati gapura selamat datang di Kota Tumpang, ada penunjuk arah menuju coban Jahe tidak jauh dari gapura tersebut. Sesampainya di Tumpang belok ke kiri ke Desa Pandansari Lor, Dusun Begawan. Selepas pemukiman terakhir, jalan menuju Coban Jahe kondisinya cukup jelek karena jalan masih berupa jalan setapak. Beberapa bagian bahkan harus melewati pematang sawah serta kebun dan beberapa bagiannya makadam. Jika sedang musim hujan kondisinya becek dan licin. Bagi yang membawa kendaraan roda empat dapat memparkirkan kendaraan di lokasi parkir berupa hamparan tanah kosong  sekitar 100 m dari pintu masuk tersebut. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sambil menikmati pemandangan sepanjang jalan.

Foto By : Deni

Sesampainya di lokasi Air Terjun Coban Jahe, kita disuguhi panorama alam yang masih sangat alami. Hampir belum ada sentuhan fasilitas pendukung untuk kenyamanan pengunjung, seperti toilet atau kamar mandi. Semua serba apa adanya, bahkan jika bukan musim liburan tidak ada yang menjaganya. Jadi bisa bebas masuk tanpa dipungut biaya. Walaupun begitu tidak akan mempengaruhi keindahan yang disuguhkan alam di Coban Jahe ini.

Foto By : Deni


Sekian review singkat mengenai Air Terjun Coban Jahe yang berada di Malang. Mari NGEtrip dan terus lestarikan keindahan alam dan wisata Indonesia.

Sunday, October 25, 2015

Cerita Singkat Objek Wisata Kawah Putih

Cerita Singkat Objek Wisata Kawah Putih

Mengunjungi Bandung di akhir minggu untuk menghabiskan liburan sekaligus membuat rileks pikiran berarti tidak boleh lupa untuk mengunjungi kawah putih di kawasan Ciwidey, Jawa Barat. Berada di sebelah selatan kota Bandung, Kawah Putih merupakan sebuah danau yang terbentuk karena letusan gunung berapi Patuha. Unsur belerang yang bercampur dengan air membuat danau di kawasan tersebut berwarna putih kehijauan. Belerang juga mengubah tanah di sekitarnya menjadi putih. Air danaunya tidak hanya berwarna putih kehijauan melainkan bisa berubah warna sesuai dengan kondisi cuaca dan suhu, serta kandungan belerang yang tercampur di dalamnya. Tempat wisata di Bandung tersebut menjadi menarik oleh karena Anda bisa menikmati warna air danau yang terus berubah, sembari merasakan atmosfer dingin di sekitar kawasan tersebut. 

Lokasi kawah putih Ciwidey berada di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut, yang berarti siap-siap untuk merasakan dinginnya cuaca. Suhu di kawasan tersebut berubah-ubah. Yang paling kecil 8 derajat, sementara yang paling besar adalah 22 derajat celcius. Para pengunjung disarankan untuk memakai jaket tebal sebelum mengunjungi kawasan tersebut. Karena keindahannya yang tergolong luar biasa, tidak heran bila lokasi kawah menjadi tempat yang sempurna bagi segala jenis kegiatan pribadi maupun komersial. Banyak orang yang mengambil foto pre-wedding di lokasi tersebut. Keindahan lah yang memancing banyak orang untuk berkerumun di sana, menikmati pemandangan maupun menghabiskan waktu bersama kekasih tercinta. Beberapa rumah produksi juga pernah melakukan pengambilan gambar film di lokasi tersebut; sementara itu ada juga yang menghabiskan waktu dengan berkuda di sekitar kawah. 

Kawasan kawah tersebut mulai terkenal sejak tahun 1987. Ketika itu pemerintah daerah setempat membuka akses ke lokasi tersebut untuk keperluan wisata. Pengalaman unik yang ditawarkan tidak lain berkaitan dengan air danaunya yang bisa berubah warna. Sebelum tahun 1987 praktis tidak ada kegiatan wisata di tempat ini. Dulu setelah abad ke-10, atau setelah Gunung Patuha meledak, kawasan tersebut penuh dengan mitos dan terbengkalai. Dengan kata lain, dulu kawasan kawah dikenal sebagai kawasan angker. Tiada orang yang berani mendekatinya. Namun lain dulu, lain sekarang. 

Sebagai kawasan wisata utama di Bandung, kawah tersebut melengkapi dirinya dengan berbagai fasilitas, termasuk toilet, deretan warung makan dan restoran, pusat informasi, transportasi rumah ibadah, serta area parkir yang sangat luas. Jika Anda menuju kawah tersebut dari Jakarta, ambil lah rute melewati jalan tol Cipularang lalu keluar tol kopo. Kemudian Anda bisa ambil jalan menuju Soreang dan menuju ke arah selatan, ke kota Ciwidey. Disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi menuju ke sana, sebab jarak dari pintu masuk sampai ke kawah cukup jauh. Perjalanan dari Ciwidey menuju objek wisata Kawah Putih membutuhkan waktu selama 20-30 menit. 

Saturday, October 24, 2015

Menginap dan Berlibur di Via Renata, Cimacan Puncak

via renata puncak cianjur, jawa barat

Via Renata adalah Resort, Hotel and Bungalow yang terletak di Puncak, dengan pemandangan yang indah yaitu view pegunungan di sekitarnya. Via Renata mengalami pembangunan kembali dan renovasi dan pada tahun sebelumnya, dan telah berubah menjadi tempat yang lebih indah dan menyenangkan untuk liburan.

Via Renata terletak di Cimacan, Jawa Barat, atau yang dikenal sebagai Puncak ini yaitu sekitar 900 m di atas permukaan laut dengan suhu yang sejuk. Tidaj jauh dari lokasi Perkebunan teh maupun Cipanas.

Kamar di Via Renata didesain elegan & lengkap untuk memenuhi tamu yang berkunjung kesini, Via Renata juga cocok untuk bisnis juga pertemuan kelompok. CAMELIA ROOM (III) adalah tempat yang paling cocok untuk pertemuan / rapat dengan kapasitas sampai 800 peserta, atau juga bisa untuk arisan maupun pertemuan lainnya.

Disertai dengan staff yang terlatih akan membantu memenuhi kebutuhan / permintaan setiap tamu yang bekunjung kesini, untuk kenyamanan dan kepuasan para tamu yang menginap disini.

Setelah beraktifitas seharian yang melelahkan, Anda dapat bersantai dan minum dengan teman-teman atau rekan-rekan di Cafetarianya yang letaknya persis di samping kolam renang atau Snack Bar sambil menikmati pemandangan.

Untuk penggemar olah raga, di Via Renata disediakan Tennis Court untuk kenyamanan Anda, siang atau malam, bahkan saat hujan.

Untuk kebugaran dilengkapi dengan Cross Trainer, Exercise Cycle, dll. Ini sangat ideal untuk mereka yang menyadari bahwa olah raga membuat tubuh lebih sehat, pikiran lebih fresh, dan tidur yang relax.

Di sisi lainnya, Anda dapat bermain biliard atau tenis meja di ruang permainan, letaknya persis di samping tempat fitnes. Anda juga dapat pergi joging atau memancing ketika anda menginap disini.

sewa villa di puncak cipanas via renata

Untuk info tarif, berikut tarif Via Renata yang saya kutif dari list harga saat menginap disana. Harga ini berlaku per mulai Januari 2015

NO VILLA & HOTEL KAMAR JUMLAH BED  HARGA 
1 VILLA 1A 3 6 bed 1,725,000
2 VILLA 1B 2 5 bed 1,350,000
3 VILLA 1C 2 4 bed 1,200,000
4 VILLA 1D 3 6 bed 1,700,000
5 VILLA 1E 2 5 bed 1,350,000
6 VILLA 2 3 7 bed 1,850,000
7 VILLA 3 4 8 bed 2,300,000
8 VILLA 4 3 6 bed 1,550,000
9 VILLA 5 5 13 bed 2,925,000
10 VILLA 6 4 10 bed 2,300,000
11 VILLA 7 4 9 bed 2,300,000
12 VILLA 8 3 8 bed 1,950,000
13 VILLA 9 4 11 bed 2,400,000
14 VILLA 10 3 9 bed 1,850,000
15 VILLA 11 5 14 bed 3,000,000
16 VILLA 12 5 14 bed 3,000,000
17 VILLA 14 A 2 4 bed 1,125,000
18 VILLA 14 B 2 4 bed 1,125,000
19 VILLA 15 8 24 bed 4,400,000
20 VILLA 16 8 24 bed 4,400,000
21 VILLA 17 A 2 4 bed 1,200,000
22 VILLA 17 B 3 7 bed 1,800,000
23 HOTEL 18 (6 KAMAR) 1 masing2 3 bed    700,000
24 VILLA 19 5 12 bed 2,925,000
25 HOTEL 20 (28 KAMAR) 1 masing2 2 bed    515,000
26 HOTEL 204 1 masing2 2 bed    600,000
27 HOTEL 205 1 masing2 2 bed    600,000
28 VILLA 21 4 12 bed 2,550,000
29 VILLA 22 4 11 bed 2,350,000
30 VILLA 23 6 15 bed 3,400,000
31 VILLA 24 5 10 bed 2,900,000
32 VILLA 25 5 10 bed 2,900,000
33 VILLA 26 4 8 bed 2,350,000
34 VILLA 27 6 14 bed 3,400,000
35 VILLA 28 A 1 3 bed    630,000
36 VILLA 28 B 1 3 bed    630,000
37 HOTEL 30 (26 KAMAR) 1 masing2 3 bed    700,000
38 HOTEL 325 1 3 bed    825,000
39 VILLA 31 5 13 bed 3,250,000
40 VILLA 32 5 13 bed 3,250,000





Nah, menarik bukan untuk berlibur disana, saya sarankan untuk datang lebih pagi untuk bisa menikmati aroma sejuk pegunungan di Via Renata Puncak.

Sewa villa di Via Renata Cimacan Puncak


Untuk informasi detailnya anda bisa menghubungi langsung ke pihak Via Renata 

Via Renata

Hotel & Exlusive Bungalows
For Conference, Meeting and Recreation
Cimacan, West Java
Telp. 0263 - 512107 - 08 Fax 0263 - 512654