Thursday, January 8, 2015

Candi Tara, Bukti Kehebatan Nenek Moyang

Ketika membicarakan Candi sebagai tujuan wisata, banyak orang yang hanya teringat dengan dua candi besar saja, yakni Prambanan serta Borobudur. Padahal, di wilayah utara Yogyakarta hingga sebelah selatan provinsi Jawa Tengah, ada banyak Candi yang dapat ditemui, salah satunya adalah Candi Tara. Candi ini letaknya di sebelah barat Candi Prambanan dan berada di sebelah timur pusat kota Yogyakarta. Menurut para ahli sejarah, berdasarkan prasasti Panagari yang ditemukan, Candi Tara memiliki kaitan erat dengan Borobudur, terutama karena keduanya sama – sama merupakan Candi Budha. Sejarah juga mencatat bahwa candi Tara ini juga dibuat oleh Rakai Penangkaran atau orang yang sama yang membuat konsep Borobudur. Namun, karena letaknya yang berada di daerah Kalasan, maka banyak orang yang menyebutnya sebagai Candi Kalasan.
Candi Tara
Candi Tara
Selesai dibangun sekitar tahun 778 SM, candi ini diketahui merupakan yang tertua di Jogjakarta. Konon Candi Tara dibangun sebagai hadiah perkawinan Pancapana yang merupakan putra dinasti Sanjaya dengan Dyah Pramudya Wardhani yang merupakan putri dari dinasti Syailendra. Candi ini, selain sebagai hadiah perkawinan juga sekaligus dipakai sebagai biara untuk memuja Dewi Tara serta tempat tinggal para pendeta yang hidup di jaman itu.

Seperti halnya Candi – candi lain di sekitar Jogjakarta, Candi Tara juga memiliki relief – relief yang diukir pada permukaannya. Salah satu relief yang terukir di sana adalah relief pohon dewata serta awan lengkap dengan penghuni khayangan yang sedang memainkan berbagai bunyi – bunyian. Di dalam relief tersebut, terlihat para penghuni khayangan sedang memainkan rebab, camara serta kerang. Terdapat pula gambar kuncup bunga, sulur – suluran serta dedaunan. Menurut para ahli, relief yang ada pada candi Tara ini sangat khas dan istimewa karena dilapisi dengan menggunakan Brajalepha atau sejenis semen kuno yang dibuat dari getah pohon tertentu. 

Di sekeliling candi, pengunjung akan dapat melihat stupa – stupa yang bertinggi sekitar 4.6 m. Jumlah stupa yang ada di sekitar Candi Kalasan atau Candi Tara ada 52 buah. Sayangnya,. Stupa – stupa tersebut tidak lagi utuh karena telah rusak termakan usia. Meski demikian, pengunjung masih dapat menikmati keindahannya.

Keberadaan Candi Tara atau Candi Kalasan secara tegas membuktikan bagaimana kehebatan nenek moyang kita yang hidup di jaman dahulu. Rakai Penangkaran yang merupakan konseptor candi ini dan Candi Borobudur berhasil menunjukkan kepada kita, manusia sekarang, bahwa dirinya yang hidup di jaman dahulu memiliki kemampuan luar biasa untuk membuat bangunan megah yang mampu bertahan hingga berabad – abad. Bahkan, menurut beberapa sumber terpercaya, Rakai Panangkaran bukan hanya membangun candi di tanah Jawa saja, namun juga telah berhasil membangun candi di Thailand.

0 comments:

Post a Comment