Tuesday, August 18, 2015

Bukit Banyu Mulok TulungAgung

Bukit Banyu Mulok TulungAgung. Assalamualaikum trip­er, apa kabar nih? Mari NGEtrip ke TulungAgung (lagi). Ya TulungAgung akhir-akhir ini mulai ramai dengan pesona wisatanya yang lagi booming saat ini adalah Pantai Kedung Tumpang di Kecamatan Pucanglaban TulungAgung, bagi yang belum tau,silakan baca posting saya sebelumnya di sini. Alhamdulilah, saya ikut senang karena kota saya menjadi lebih dikenal orang banyak akan pesona alamnya, saya harap kita semua dapat menjaga keindahan alam tersebut.
Foto By : Ninda Kuni

Sebelumnya saya selaku admin “Mari NGEtrip” mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 70. MERDEKA semoga semakin MERDEKA. Ya karena saat menulis cerita NGEtrip ini bertepatan dengan hari kemerdekaan Negara Indonesia. Sehari sebelumnya yaitu tanggal 16 Agustus saya dengan partner saya(ciehh) NGEtrip ke Pantai Coro dan Banyu Mulok. Pantai Coro dan Banyu Mulok ini sudah mulai terkenal terlebih setelah ditayangkan di acara NGEtrip salah satu TV swasta Indonesia, jadi tidak heran kalau akses ke Pantai Coro sudah mulai ramai.
Foto By : Me
Sebenarnya tujuan utama saya bukan ke Pantai Coro-nya tampai ke Tebing Banyu Mulok-nya, tapi karena untuk mencapai Banyu Mulok kita mau tidak mau melewati Pantai Coro maka tidak ada salahnya mampr sebentar untuk foto-foto hehe.
Foto By : Me

Menurut cerita yang beredar, sejarah BANYU MULUK, dalam ejaan lain yang terlanjur populer ditulis BANYU MULOK adalah BANYU MULUK, dalam bahasa setempat (JAWA) banyu artinya air, sedangkan muluk artinya naik. Nah, jadi Banyu Muluk artinya adalah air yang naik. Kenapa bisa naik?? Banyu Mulok berhadapan langsung dengan Samudera Hindia yang memiliki ombak yang besar. Jadi ombak yang menghantam bibir tebing sampai “muncrat” ke atas hehe.
Foto By : Me

Rute untuk menuju Pantai Coro dan Banyu Mulok ini sangat mudah. Apabila anda dari arah Surabaya rute menuju Pantai Coro dan Banyu Mulok adalah dari  Alun-Alun Kota Kediri lurus ke selatan(arah TulungAgung). Setelah masuk TulungAgung perhatikan rambu papan jalan bertuliskan Pantai Popoh. Ikuti saja jalan menuju Pantai Popoh, di sepanjang jalan papan pemberitahuan sudah banyak dan jelas. Setelah masuk pintu gerbang Pantai Popoh di situ ada tulisan lagi menuju Pantai Coro. Ikuti saja petunjuk yang ada. Apabila Anda menggunakan kendaraan roda dua tidak jauh setelah gerbang masuk Pantai Popoh ada jalan singkat menuju pantai Coro dengan mengambil arah kiri melewati hutan jati. Setelah sampai di tempat parker terkahir Anda bisa melanjutkan dengan jalan kaki atau dengan jasa ojek (tarif ojek Pantai Coro adalah sekitar 10.000-15.000).
Foto By : Me

Setelah sampai di Pantai Coro selanjutnya apabila ingin ke Banyu Mulok tinggal mendaki bukit di sebelah kiri Pantai Coro. Bukit Banyu mulok merupakan padang rumput yang luas yang langsung mengahadap ke Samudera Hindia, jadi dapat di pastikan pemandangan yang di suguhkan sangat indah.
Foto By : Me

Perlu diperhatikan, karena berhadapan langsung dengan laut lepas maka Anda harus hati-hati jika ingin berfoto di pinggir tebing, sebaiknya jangan melewati tanda batas yang sudah ada. Jika Anda beruntung, Anda akan dapat menangkap pemandangan pelangi dari hempasan ombak Samudera Hindia yang menghantam tebing Banyu Mulok. Saya sarankan Anda sebisa mungkin tiba di Banyu Mulok sekitar jam 9-10 pagi, karena pada jam itu ombak Banyu Mulok sangat kencang sehingga percikan airnya akan sangat bagus dan bisa muncul bias pelangi.
Foto By : Ninda Kuni

Foto By : Me

Demikian NGEtrip saya kali ini ke Banyu Mulok TulungAgung beserta sejarah singkat dan rute menuju Banyu Mulok dan Pantai Coro. Mari NGEtrip dan jaga terus keindahan alam Indonesia.


0 comments:

Post a Comment