Thursday, April 23, 2015

Lembah Kasih Mandalawangi Nan Romantis Dalam Pendakian Gunung Pangrango

“hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar. Terimalah, dan hadapilah” (Mandalawangi Pangrango, Soe Hok Gie, 19 Juli 1966)
Kutipan puisi di atas, mengisyaratkan sendunya Lembah Kasih Mandalawangi Pangrango, Jawa Barat. Dan puisi itulah yang membuat saya menggebu untuk bisa mengunjunginya. Dan di April 2015 adalah dimana Tuhan telah memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa menghirup nuansa aroma keromantisannya.

Kabut sendu menyelimuti relung nadi dalam diri, perjalanan ke Pangrango adalah perjalanan yang penuh dengan cinta, cinta yang membuat kami lebih erat dan lebih dekat, cinta yang membuat kami lebih kuat untuk menapaki setiap pijakan di sepanjang perjalanan, termasuk kuat membopong basoka yang segede gaban. Yah.. disitulah kami bertemu dan di perjalanan itulah kami menguntai cerita.

Lembah Mandalawangi Pangrango
Foto : Fb Group Ango Adveture

Antara Itinerary Awal dan Kenyataan Di Lapangan

Kondisi di lapangan lebih penting dari sekedar ego
Tercatat 24 orang peserta di pendakian kemarin plus 1 orang peserta tambahan jadi total 25 orang. Berasal dari daerah berbeda, dari latar belakang yang berbeda dan juga dengan ketampanan dan kecantikan yang beda-beda juga. Kami menyatu dalam sebuah perjalanan menuju romantisme Lembah Kasih Mandalawangi. Yeps.. awal mula di rencana awal kami bisa ngecamp di Mandalawangi namun di kenyataan karena situasi dan kondisi kami hanya sanggup sampai di Kandang Badak saja, meski dalam diri ini sebenarnya sangat berharap bisa merasakan ngecamp di Mandalawangi, namun berjalan bersama berbeda dengan berjalan sendirian, ada yang lain yang perlu kita pertimbangkan daripada ego kita sendiri.

Dan ini Itinerary Aslinya kurang lebih begini
Day 1
23.00 - 02.30 : Otw Cibodas
02.30 - 06.00 : Istirahat

Day 2
06.00 - 16.00 : Nanjak ke Kandang Badak
16.00 - 21.30 : Tektok Kandang Badak - Puncak Gede
21.30 - 06.00 : Istirahat

Day 3
06.00 - 08.30 : Sarapan, dll
08.30 - 12.30 : Puncak Pangrango dan Lembah Mandalawangi
12.30 - 14.00 : Foto-foto dan istirahat
14.00 - 17.00 : Turun dari Pangrango ke Kandang Badak
17.00 - 19.00 : Packing
19.00 - 23.30 : Turun Kandang Badak - Cibodas
23.30 - 01.30 : Nunggu kumpul semua

Day 4
01.30 - 04.00 : Perjalanan Cibodas - Jakarta
04.00 - 05.00 : Sahur & Solat subuh
05.00 - 07.30 : Istirahat Bobo
07.30 - Selesai : NGANTOORRRRR

Tragedi Mabok Basoka

Tunggu dulu, yang dimaksud basoka disini bukanlah meriam atau geranat, basoka yang saya sebut disini adalah tenda yang udah gak muat dimasukin kedalam packingan dan akhirnya diikat di luar carrier yang menyerupai senjata. Yah, dan dikarenakan teman ada yang tepar akhirnya kebagian juga mabok basoka.

Zona Penuh Ranjau

Orang tukang makan seperti saya agak susah kalo ngeliat makanan, pengennya ngemil mulu alhasil perut penuh dan pencernaan yang luar biasa lancar.. OMG bayangin rasanya nahan cepirit dari mulai Puncak Pangrango sampe sepanjang perjalanan akhirnya ogut gakuat dan nyari lapak..

Dan setelah itu alhasil jadilah bulan-bulanan warga akibat ranjau yang katanya baunya ampe kecium hingga radius puluhan kilometer.

So, totally.. saya suka perjalanan kemarin..
Trims, Ango Adventure yang sudah menjadi bagian dari cerita perjalanan saya kemarin.
See you di trip selanjutnya.. :D

Puncak Pangrango
Foto From : Om Gewe


Wednesday, April 15, 2015

Air Terjun Riam Merasap, Bengkayang Kalimantan Barat | Persembahan buat bumiku "Bumi Sebalo"

Jika di Amerika terdapat Niagara, Maka di Indonesia ada Curu Malela dan juga Air Terjun Riam Merasap
Air terjun Riam Merasap merupakan obyek wisata alam yang berupa air terjun. Tempat ini berada di desa Batang Air, kecamatan Sanggau Ledo, Kab. Bengkayang provinsi Kalimantan Barat.

Dari Kota Pontianak Riam Merasap bisa ditempuh dengan lama perjalanan selama kurang lebih sekitar 8 jam dengan jarak tempuh sekitar 300 km.

Air Terjun Riam Merasap (Foto : akun facebook Dewi Safitri)
Sedangkan jarak tempuh dari kecamatan Sajingan Besar, Sambas adalah sekitar 15 kilometer, dari pusat kota Bengkayang sekitar 62 km, dari sebelah timur kota Singkawang sekitar 130 km, dan dari perbatasan Indonesia-Malaysia hanya berjarak 10 km. Air terjun Riam Merasap juga cukup banyak didatangi warga Malaysia.

Air Terjun Riam Merasap memiliki ketinggian sekitar 20 meter dan lebar sekitar 8 meter dengan air jernih yang mengalir disana dan panorama rimba tropis khas Kalimantan yang membuat air terjun ini semakin indah. Tidak jauh dari aliran air terjun Riam Merasap, ada satu buah aliran air terjun lagi yang bernama Riam Naik Kubik dengan ketinggian sekitar 8 meter yang juga memiliki panorama yang mengagumkan.

Pemerintah setempat memanfaatkan air terjun ini sebagai sumber listrik sehingga dibangun PLTA, dikarenakan debit air yang tinggi. Tak heran jika banyak orang menganggap Air Terjun Riam Merasap ini merupakan miniatur dari air terjun Niagara yang ada di Amerika Serikat.

Di kawasan ini, pengunjung juga bisa menikmati sensasi Rappeling dan Arum Jeram, sungguh bakalan jadi petualangan yang sangat mengesankan.
Air Terjun Riam Merasap (Foto : akun facebook Dewi Safitri)
CONTACT PERSON :
Yang tertarik untuk berkunjung ke tempat ini, saya rekomendasikan teman-teman untuk menghubungi Dewi Safitri melalui akun facebooknya. Beliau akan membantu kalian untuk bisa mencapai kawasan ini.

Lihat video kegiatan di Riam Merasap berikut ini ! Kereeennn !!!